. Teori Kutub Pertumbuhan (fransisco perroux)
Konsep kutub pertumbuhan (growth
pole concept) dikemukakan oleh Perroux, seorang ahli ekonomi Prancis (1950).
Menurut Perroux, kutub pertumbuhan adalah pusat-pusat dalam arti keruangan yang
abstrak, sebagai tempat memancarnya kekuatankekuatan sentrifugal dan
tertariknya kekuatan-kekuatan sentripetal. Pembangunan tidak terjadi secara
serentak, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan
intensitas yang berbeda. Kutub pertumbuhan bukanlah kota atau wilayah,
melainkan suatu kegiatan ekonomi yang dinamis. Hubungan kekuatan ekonomi yang
dinamis tercipta di dalam dan di antara sektor-sektor ekonomi.
Perroux
menekankan pada dinamisme industri-industri dan aglomerasi industri-industri di
bagian-bagian tata ruang geografis. Konsep kutub pertumbuhan dapat digunakan
sebagai alat untuk mengamati gejala-gejala pembangunan, proses
kegiatan-kegiatan ekonomi, timbul dan berkembangnya industri-industri pendorong
serta peranan keuntungan-keuntungan aglomerasi. Secara esensial teori kutub
pertumbuhan dikategorisasikan sebagai teori dinamis.
Proses
pertubuhan digambarkan sebagai keadaan yang tidak seimbang karena adanya
kesuksesan atau keberhasilan kutb-kutub dinamis. Inti pokok dari pertumbuhan
wilayah terletak pada inovasi-inovasi yang terjadi pada perusahaan-perusahaan
atau industri-industri berskala besar dan terdapatnya ketergantungan antar
perusahaan atau industri.Dalam mengembangkan teorinya, Perroux sangat
terpengaruh dan mendasarkan pada teori Schumpeter. Pada umumnya unit-unit
ekonomi berskala besar dapat mendominasi pengaruh-pengaruhnya terhadap
unit-unit ekonomi lainnya. Konsep Perroux mempunyai pengertian adanya kaitan
erat antara skala perusahaan, dominasi, dan dorongan untuk melakukan
inovasi.Dalam kerangka dasar pemikiran Perroux, suatu tempat merupakan suatu
kutub pertumbuhan apabila di tempat tersebut terdapat industri kunci (key
industry/industries clef) yang memainkan peranan sebagai pendorong yang dinamik
karena industri tersebut mempunyai kemampuan untuk melakukan inovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar