Rabu, 30 Desember 2015

. Teori John Friedman ( Daerah/Wilayah Inti )

                      John Friedmann (1987) memandang bahwa tidak efektifnya komunikasi dalam proses perencanaan, dapat terjadi karena para perencana umumnya menganggap dirinya superior dibandingkan masyarakat sebagai kliennya. Perencana merasa bahwa dengan teknik-teknik yang dimilikinya mereka mampu memecahkan berbagai masalah karena dapat melihat kerumitan masalah dengan lebih rasional. Sedangkan masyarakat sebagai klien beranggapan bahwa pengalaman adalah guru yang terbaik, karena sudah teruji secara alamiah. Dan permasalahan dapat dipecahkan karena keterlibatan klien secara langsung. Karena adanya jurang pendapat ini, Friedmann mengusulkan transactive sebagai jembatan penghubung, melalui apa yang disebut sebagai the life of dialogue. The life of dialogue ini dapat terjadi dari hubungan antara dua pihak, bila memiliki karakteristik: interaktif yang originalitas, tindakan yang objective, dan bila ada konflik tidak dipandang sebagai kendala akan tetapi dijadikan potensi komplementer. Dalam menjalankannya diperlukan eksistensi dan substasi perencanaan yang sama, interest dan komitment yang setara, hubungan timbal balik atau interaktif yang memadai, dan memiliki kerangka waktu (time frame) yang equal (Friedmann 1987).

                      Oleh karena itu proses timbal balik (mutual learning) antara klien dan perencana merupakan faktor yang mendasar dalam konsep pluralisme, transactive, adcocacy, dan perencanaan yang komunikatif. Dalam proses ini perencana belajar dari pengalaman pribadi dan klien, sedangkan klien belajar dari kepakaran taknik dari perencana. Dengan proses ini pengetahuan kedua belah pikah menjadi makin bertambah. Sehubungan dengan peranan daerah inti daam pembangunan spesial, Friedman mengemukan lima buah preposisi utama, yaitu sebagai berikut ( N.M. Hansen; 1972, 96-99 ):

1. Daerah inti mengatur keterhubungan dan keterhubungan daerah-daerah di sekitarnya melalui sistem suplai, pasar, dan daerah administrasi:

2. Daerah inti meneruskan cara sistematis dorongan dorongan inovasi kedaerah daerah disekitarnya yang terletak dalam wilayah pengaruhnya.

3. Sampai pada suatu titik tertentu pertumbuhan daerah inti cenderung mempunyai pengaruh positif dalam proses pembangunan sistem sosial, akan tetapi mungkin pula mempunyai pengaruh negatif jika penyebaran pembangunan wilayah inti kepada daerah-daerah sekitarnya tidak berhasil ditingkatkan, sehingg keterhubungan dan ketergantungan daerah-daerah disekitarnya tidak berhasil ditingkatkan, sehingga keterhubungan dan ketergantungan daera-daerah disekitarnya terhadap daerah inti menjadi berkurang.

4. Dalam suatu sistem spasial, hirarki daerah inti ditetapkan berdasar pada kedudukan fungsionalnya masing-masing meliputi karakteristik-karakteristik lainnya secara terperinci dan prestasinya

5. Kemungkinan inovasi akan ditingkat kepada seluruh daerah sistem spasial dengan cara mengembangkan pertukaran informasi.

                      Friedmann telah mengembangkan teori kutub pertumbuhan dalam sistem pembangunan yang diselenggarakan berdasarkan atas desentralisasi yang terkonsentrasikan ( concentrated decentralization ) atau sistem dekonsentrasi ( Fu Chen Lo dan Kamal Solih ; 1976, 26 ). pembnagunan di Indonesia yang dilaksanakan selama ini mengikutu sistem desentralisaai, dimana peranan pemerintah ousat sangat besar ; ciri-cirinya yang menonjol antara lain adalah ( Sugiarti : 1983, 13-25 ) :

1. Pola pembangunan nasional atau sering disebut pula sebagai pembangunan sektoral, rioritasnya ditentukan berdasakan kebijakan nasional.

2. Anggaran pembangunan disediakan oleh pemerintah pusat dalam APBN ( Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara ), dan

3. Pengelolaan proyek-proyek pembangunan dipertanggung jawabkan kepada perangkat departemen di pusat atau perangkat pusat di daerah ( jika pelaksanaannya didelegasikan kepada perangkat pusat didareh ).

 

                      Ciri-ciri kawasan agropolitan seperti yang dianjurkan Friedmann mirip dengan kota-kota ( ibukota-ibukota kabupaten ) yang berpenduduk 50.000 orang ke bawah. kebijakan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman dan Friedmann adalah ; yang pertama menganjurkan pembentukan lebih banyak titik-titik pertumbuhan dan yang kedua adalah merangkaipusat-pusat agpolitan menjadi suatu jaringa pusat yang serasi secara regional.

 

 

 Dalam suatu wilayah terdapat perbedaan yang prinsip diantara daerah inti {center} dengan daerah pinggiran {peri-phery} disekitarnya yang disebut daerah belakang,hinterland {pedalaman}Hubungan antara daerah inti dengan daerah pinggiran mempunyai karakter yang spesifik karena adanya pengaruh-pengaruh kuat dari daerah pusat terhadap daerah pinggirannya yaitu: pengaruh dominasi, informasi, psikologis, mata rantai, produksi.Regional ClusterIntegrasi Fungsional SpasialKonsep sistem: Sistem yg terintegrasi dari berbagai pusat pelayanan {growth center} dari berbagai tingkatan serta mpy fungsi karakteristik yg berperan penting dlm memfasilitasi pengembangan wilayah yg lebih merata.Integrasi TeritorialPemusatan hubungan antara desa kota secara hierarkis akan memperlemah dan mematikan usaha-usaha kecil dan jaringan perdagangan serta jaringan organisasi pekerja yang dibentuk di kota kecil dan pedesaan

2 komentar:

  1. Saran nih,tulisannya gk kelihatan kak,soalnya warnanya hitam dan backgroundnya juga gelap,jadi susah baca...

    BalasHapus
  2. Woiiii minn...tulisannya gk kelihatan,warnanya tolong di ganti selain hitam.....

    BalasHapus